Entri Populer

Senin, 05 Desember 2011

Jenis dan Cara Kerja PFC






Ada 2 jenis PFC yaitu passive PFC ( pPFC ) dan active PFC (aPFC). Teknologi passive PFC membutuhkan biaya yang lebih murah untuk diimplementasikan dibandingkan teknologi active PFC. Namun, efektivitas passive PFC juga tidak sebaik active PFC.
                              
 Cara Kerja PFC

Seperti yang telah diutarakan, tujuan PFC adalah untuk memperbaiki Power Factor. Berikut ini, akan dibahas secara singkat mengenai Power Factor.

Secara sederhana, Power Factor (PF) adalah tingkat efisiensi yang ada pada sebuah instalasi listrik. Misalnya listrik dari PLN kebanyakan hanya mempunyai PF sekitar 50 -60 % saja. Misalnya kapasitas listrik PLN sebesar 1320 VA ( asumsi 6Ax220V ) sebenarnya hanya 792 Watt saja ( 1320VAxPFC 60% ). Jadi, dari 1320 VA hanya 792 Watt saja yang bisa digunakan dengan optimal. Jika lebih dari kapasitas tersebut, kemungkinan besar MCB ( saklar utama pembatas tegangan di bawah meter PLN rumah anda ) akan turun karena kelebihan beban.

Dengan adanya bantuan PFC, maka tingkat efisiensi tersebut secara teoritis bisa ditingkatkan menjadi sekitar 70 – 80% untuk passive PFC dan diatas 95% untuk active PFC. Berbekal teori tersebut dan contoh kasus sebelumnya, anda akan mendapatkan kapasitas maksimal 1056 watt dengan pPFC atau sekitar 1254 watt dengan aPFC.


Sensor
Current
Low
High
Average


Tool Pemantau :
Anda bisa menggunakan tool Motherboard Monitor untuk mengawasi jalur tegangan power supply.
Case
CPU
Sensor 3
Core 0
Core 1
+3.3
+5.00
+12.00
-12.00
380 C
38­0 C
00  C
1.69 V
1.33 V
3.28 V
4.96 V
12.20 V
-8.77 V
380 C
370 C
00  C
1.68 V
1.33 V
3.23 V
4.96 V
12.20 V
-9.40 V
380 C
370 C
00  C
1.69 V
1.33 V
3.28 V
4.96 V
12.20 V
-8.77 V
380 C
370 C
00  C
1.69 V
1.33 V
3.26 V
4.96 V
12.23 V
-9.09 V









Memilih Power Supply Active PFC

Ada beberapa tips untuk memilih power supply jenis active PFC.

1.       Carilah tulisan active PFC di kemasan atau brosur power supply. Apabila tertulis Active PFC, kemungkinan besar power supply tersebut memang active PFC.
2.      Selain cara diatas, coba cari spesifikasi detail mengenai power supply yang akan anda beli melalui situs – situs yang telah banyak beredar di internet dan forum diskusi missal http://forum.chip.co.id.
3.      Cek bagian belakang power supply. Apabila tidak ada selector untuk voltage 110/220V atau 115/230V dan tertulis tegangan input antara 100 – 240V atau lebih besar ( 90-264V), maka kemungkinan besar power supply tersebut adalah active PFC. Apabila voltagesnya hanya di-set ke 230V saja, kemungkinan besar power supply tersebut menggunakan passive PFC. Namun, apabila ada selector-nya maka power supply tersebut bukan active maupun passive PFC. Akan tetapi, hal ini juga tidak berarti bahwa semua power supply yang tidak mempunyai selector adalah active PFC.

Kombinasi ketiga cirri di atas bisa dijadikan panduan untuk menentukan apakah sebuah power supply menggunakan active PFC atau tidak.

ATX12V                        REAL 450W
PRODUCT No.:RS-450-ACLY
W/ Active PFC
115V/230V    8A/4A   50/60Hz

+3.3V
+5V
+12V­1
+12V­­2
-12V
+5Vsb

30A
35A
18A
16A
1.0A
2.5A

20A
25A
12A
10A
1.0A
2.0A

191W
264W
12W
10W

Tanda-tanda : Melihat informasi pada kotak dari power supply.
















Explosive Gaming Experience

·         High performance
·         Pro quality components
·         High image quality
·         Ultra reliability
·         Highly affordable



Sabtu, 03 Desember 2011

Power Supply Unit Dengan PFC

Tidak hanya daya yang semakin besar, teknologi baru juga diimplementasikan untuk memaksimalkan kinerja sebuah power supply. disini akan dibahas salah satu teknologi yang semakin banyak digunakan pada power supply, yaitu Power Factor Correction atau PFC.

Saat ini kebutuhan akan power supply komputer yang berkualitas menjadi semakin penting. Semakin banyak periferal komputer yang haus daya tentunya membutuhkan sebuah power supply berdaya besar.
Beberapa tahun lalu, power supply komputer hanya memiliki daya sekitar 150 - 200 watts. Daya "sekecil" itupun belum tentu habis terpakai oleh periferal komputer, sehingga tidak jarang banyak orang menganggap remeh kebutuhan akan power supply yang berkualitas. Pada saat itu, periferal PC memang tidak meminta daya yang terlalu besar. Masalah stabilitas pun menjadi faktor yang tidak terlalu penting, karena konsumsi daya periferal yang memang tidak terlalu besar. Jadi, konsumen tidak menganggap power supply sebagai suatu komponen yang harus diberi perhatian ekstra saat membeli sebuah komputer.

Hal sebaliknya bisa dijumpai dengan mudah pada saat ini. Hampir semua komputer generasi baru sudah tidak berjalan di frekuensi MHz lagi melainkan sudah mencapai batas GHz. Secara otomatis, kebutuhan daya yang diminta juga akan semakin besar. Namun, tidak hanya daya yang besar, power supply komputer juga harus bisa memberikan suplai listrik yang stabil. Sangat sering ditemukan kasus komputer yang bermasalah disebabkan oleh suplai listrik yang tidak stabil.

Berbekal pengalaman tersebut, produsen power supply mulai berlomba membuat power supply dengan daya yang cukup besar. Saat ini, Anda bisa menemukan power supply komputer dengan daya 300 sampai 600 watts atau bahkan lebih besar. Tidak hanya itu, mereka juga sering memberikan promosi adanya feature tambahan Power Factor Correction (PFC) yang manfaat dan efektivitasnya masih sering dipertanyakan.

Apa yang dimaksud dengan PFC ?

Banyak asumsi yang keliru mengenai istilah PFC. Seperti yang sudah dibahas, PFC adalah singkatan dari Power Factor Correction. Jika diartikan secara harafiah, PFC adalah feature yang berfungsi untuk memperbaiki Power Factor dari arus listrik yang dikonsumsi oleh peralatan elektronik.


Sayangnya, tidak jarang orang lebih mengasumsikan dengan adanya PFC maka output dari sebuah power supply akan lebih terjamin stabilitasnya. Hal ini tidak sepenuhnya benar. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa kebanyakan power supply dengan PFC memiliki output yang lebih stabil. Namun, hal ini bukan karena adanya feature PFC, melainkan karena kualitas power supply tersebut memang bagus. Hal sebaliknya juga berlaku. Sebuah power supply yang non-PFC tidak berarti kualitasnya tidak bagus, karena PFC sama sekali tidak mempengaruhi kualitas output sebuah power supply.